FEEL FREE TO CLICK MY NUFFNANG YER...TQVM :)

Dec 31, 2010

Memaafkan Kesalahan dan Mengubur Dendam

Penulis : Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu’thi, Lc
Kategori : Akhlak
Memaafkan Kesalahan dan Mengubur Dendam


Waktu terus berputar dan beragam peristiwa ikut mengiringi derap langkah kehidupan manusia. Adalah kenyataan bahwa problematika hidup bermasyarakat sangatlah kompleks. Yang demikian itu karena masyarakat berikut seluruh lapisannya memiliki karakter dan kepribadian yang tidak sama.

Demikian pula tingkat pemahaman tentang agama dan kesiapan untuk menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari pun sangat beragam. Oleh sebab itu, masing-masing individu hendaknya memiliki kesiapan jiwa yang bisa menjadi bekal menghadapi keadaan apapun dengan tepat. Di antaranya adalah sikap tabah dan lapang dada yang didukung oleh ilmu syariat. Bisa dikatakan, secara umum orang itu siap untuk dipuji dan diberi, namun sangat berat jika dicela dan dinodai. Di sinilah ujian, apakah seseorang mampu menguasai dirinya saat pribadinya disinggung dan haknya ditelikung. Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji orang-orang yang mampu menahan amarahnya seperti firman-Nya:
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya.” (Ali ’Imran: 134)
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa orang yang mampu menahan dirinya di saat marah dia sejatinya orang yang kuat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيْدُ باِلصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yang kuat bukan yang banyak mengalahkan orang dengan kekuatannya. Orang yang kuat hanyalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Al-Bukhari no. 6114)

Memaafkan
Adalah amalan yang sangat mulia ketika seseorang mampu bersabar terhadap gangguan yang ditimpakan orang kepadanya serta memaafkan kesalahan orang padahal ia mampu untuk membalasnya. Gangguan itu bermacam-macam bentuknya. Adakalanya berupa cercaan, pukulan, perampasan hak, dan semisalnya. Memang sebuah kewajaran bila seseorang menuntut haknya dan membalas orang yang menyakitinya. Dan dibolehkan seseorang membalas kejelekan orang lain dengan yang semisalnya. Namun alangkah mulia dan baik akibatnya bila dia memaafkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Asy-Syura: 40)
Ayat ini menyebutkan bahwa tingkat pembalasan ada tiga:
Pertama: Adil, yaitu membalas kejelekan dengan kejelekan serupa, tanpa menambahi atau mengurangi. Misalnya jiwa dibalas dengan jiwa, anggota tubuh dengan anggota tubuh yang sepadan, dan harta diganti dengan yang sebanding.1
Kedua: Kemuliaan, yaitu memaafkan orang yang berbuat jelek kepadanya bila dirasa ada perbaikan bagi orang yang berbuat jelek. Ditekankan dalam pemaafan, adanya perbaikan dan membuahkan maslahat yang besar. Bila seorang tidak pantas untuk dimaafkan dan maslahat yang sesuai syariat menuntut untuk dihukum, maka dalam kondisi seperti ini tidak dianjurkan untuk dimaafkan.
Ketiga: Zalim yaitu berbuat jahat kepada orang dan membalas orang yang berbuat jahat dengan pembalasan yang melebihi kejahatannya. (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman hal. 760, cet. Ar-Risalah)

Kedudukan yang mulia
Memaafkan kesalahan orang acapkali dianggap sebagai sikap lemah dan bentuk kehinaan, padahal justru sebaliknya. Bila orang membalas kejahatan yang dilakukan seseorang kepadanya, maka sejatinya di mata manusia tidak ada keutamaannya. Tapi di kala dia memaafkan padahal mampu untuk membalasnya, maka dia mulia di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan manusia.
Berikut beberapa kemuliaan dari memaafkan kesalahan.
1. Mendatangkan kecintaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Fushshilat ayat 34-35:
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ. وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (Fushshilat: 34-35)
Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu, mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia (akhirnya) menjadi temanmu yang dekat. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: ‘Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk bersabar di kala marah, bermurah hati ketika diremehkan, dan memaafkan di saat diperlakukan jelek. Bila mereka melakukan ini maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga mereka dari (tipu daya) setan dan musuh pun tunduk kepadanya sehingga menjadi teman yang dekat’.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim 4/109)

2. Mendapat pembelaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Al-Imam Muslim rahimahullahu meriwayatkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata: ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku punya kerabat. Aku berusaha menyambungnya namun mereka memutuskan hubungan denganku. Aku berbuat kebaikan kepada mereka namun mereka berbuat jelek. Aku bersabar dari mereka namun mereka berbuat kebodohan terhadapku.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ
“Jika benar yang kamu ucapkan maka seolah-olah kamu menebarkan abu panas kepada mereka. Dan kamu senantiasa mendapat penolong dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas mereka selama kamu di atas hal itu.” (HR. Muslim)

3. Memperoleh ampunan dan kecintaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (At-Taghabun: 14)
Adalah Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu dahulu biasa memberikan nafkah kepada orang-orang yang tidak mampu, di antaranya Misthah bin Utsatsah. Dia termasuk famili Abu Bakr dan muhajirin. Di saat tersebar berita dusta seputar ‘Aisyah binti Abi Bakr istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Misthah termasuk salah seorang yang menyebarkannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat menjelaskan kesucian ‘Aisyah dari tuduhan kekejian. Misthah pun dihukum dera dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taubat kepadanya. Setelah peristiwa itu, Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu bersumpah untuk memutuskan nafkah dan pemberian kepadanya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan firman-Nya:
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (An-Nur: 22)
Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Betul, demi Allah. Aku ingin agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuniku.” Lantas Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu kembali memberikan nafkah kepada Misthah radhiyallahu ‘anhu. (lihat Shahih Al-Bukhari no. 4750 dan Tafsir Ibnu Katsir 3/286-287)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ارْحَمُوا تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يَغْفِرِاللهُ لَكُمْ
“Sayangilah –makhluk– maka kamu akan disayangi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berilah ampunan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu.” (Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293)
Al-Munawi rahimahullahu berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya yang di antaranya adalah (sifat) rahmah dan pemaaf. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mencintai makhluk-Nya yang memiliki sifat tersebut.” (Faidhul Qadir 1/607)
Adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai orang yang memaafkan, karena memberi maaf termasuk berbuat baik kepada manusia. Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta kepada orang yang berbuat baik, sebagaimana firman-Nya:
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali ‘Imran: 134)

4. Mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun di sisi manusia
Suatu hal yang telah diketahui bahwa orang yang memaafkan kesalahan orang lain, disamping tinggi kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga mulia di mata manusia. Demikian pula ia akan mendapat pembelaan dari orang lain atas lawannya, dan tidak sedikit musuhnya berubah menjadi kawan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
“Shadaqah –hakikatnya– tidaklah mengurangi harta, dan tidaklah Allah Subhanahu wa Ta’ala menambah seorang hamba karena memaafkan kecuali kemuliaan, dan tiada seorang yang rendah hati (tawadhu’) karena Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Kapan memaafkan itu terpuji?
Seseorang yang disakiti oleh orang lain dan bersabar atasnya serta memaafkannya padahal dia mampu membalasnya maka sikap seperti ini sangat terpuji. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa menahan amarahnya padahal dia mampu untuk melakukan –pembalasan– maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memanggilnya di hari kiamat di hadapan para makhluk sehingga memberikan pilihan kepadanya, bidadari mana yang ia inginkan.” (Hadits ini dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3394)
Demikian pula pemaafan terpuji bila kesalahan itu berkaitan dengan hak pribadi dan tidak berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas atau menghukum karena dirinya (disakiti) sedikit pun, kecuali bila kehormatan Allah Subhanahu wa Ta’ala dilukai. Maka beliau menghukum dengan sebab itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, tidaklah beliau disakiti pribadinya oleh orang-orang Badui yang kaku perangainya, atau orang-orang yang lemah imannya, atau bahkan dari musuhnya, kecuali beliau memaafkan. Ada orang yang menarik baju Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan keras hingga membekas pada pundaknya. Ada yang menuduh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang. Ada pula yang hendak membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam namun gagal karena pedang terjatuh dari tangannya. Mereka dan yang berbuat serupa dimaafkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini semua selama bentuk menyakitinya bukan melukai kehormatan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan permusuhan terhadap syariat-Nya. Namun bila menyentuh hak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan agamanya, beliau pun marah dan menghukum karena Allah Subhanahu wa Ta’ala serta menjalankan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar. Oleh karena itu, beliau melaksanakan cambuk terhadap orang yang menuduh istri beliau yang suci berbuat zina. Ketika menaklukkan kota Makkah, beliau memvonis mati terhadap sekelompok orang musyrik yang dahulu sangat menyakiti Nabi karena mereka banyak melukai kehormatan Allah Subhanahu wa Ta’ala. (disarikan dari Al-Adab An-Nabawi hal. 193 karya Muhammad Al-Khauli)
Kemudian, pemaafan dikatakan terpuji bila muncul darinya akibat yang baik, karena ada pemaafan yang tidak menghasilkan perbaikan. Misalnya, ada seorang yang terkenal jahat dan suka membuat kerusakan di mana dia berbuat jahat kepada anda. Bila anda maafkan, dia akan terus berada di atas kejahatannya. Dalam keadaan seperti ini, yang utama tidak memaafkan dan menghukumnya sesuai kejahatannya sehingga dengan ini muncul kebaikan, yaitu efek jera. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu menegaskan: “Melakukan perbaikan adalah wajib, sedangkan memaafkan adalah sunnah. Bila pemaafan mengakibatkan hilangnya perbaikan berarti mendahulukan yang sunnah atas yang wajib. Tentunya syariat ini tidak datang membawa hal yang seperti ini.” (lihat Makarimul Akhlaq karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin hal. 20)

Faedah
Ada masalah yang banyak dilakukan orang dengan tujuan berbuat baik, misalnya kala seseorang mengemudikan kendaraannya lalu menabrak seseorang hingga meninggal. Kemudian keluarga korban datang dan menggugurkan diyat (tebusan) dari pelaku kecelakaan. Apakah perbuatan mereka menggugurkan tebusan termasuk perkara terpuji, atau dalam hal ini perlu ada perincian?
Dalam masalah ini, yang benar ada perincian, yaitu melihat kondisi orang yang menabrak. Apakah dia termasuk orang yang ugal-ugalan dan tidak peduli siapa pun yang dia tabrak? Bila seperti ini, yang utama adalah tidak dimaafkan agar memunculkan efek jera. Juga agar manusia selamat dari kejahatannya. Tetapi bila yang menabrak orangnya baik dan sudah berhati-hati serta mengemudikan kendaraannya dengan stabil, maka di sini pun ada perincian:
1. Bila si korban punya utang yang tidak bisa dibayar kecuali dengan uang tebusan maka bagi ahli waris tidak ada hak untuk menggugurkan tebusan.
2. Bila si korban tidak punya utang namun dia punya anak-anak yang masih kecil dan belum mampu usaha, maka tidak ada hak bagi ahli waris untuk memaafkan pelaku.
Bila dua keadaan ini tidak ada, maka memaafkan lebih utama. (disarikan dari Kitabul ‘Ilmi hal. 188-189 karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu)

Manusia-manusia pilihan
Orang yang mulia selalu menghiasi dirinya dengan kemuliaan dan selalu berusaha agar dalam hatinya tidak bersemayam sifat-sifat kejelekan. Para Nabi Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan teladan dalam hal memaafkan kesalahan orang. Misalnya adalah Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Beliau telah disakiti oleh saudara-saudaranya sendiri dengan dilemparkan ke dalam sumur, lantas dijual kepada kafilah dagang sehingga berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan menanggung penderitaan yang tiada taranya. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak memuliakan hamba-Nya melalui ujian ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengangkat kedudukan Nabi Yusuf ‘alaihissalam sehingga menjadi bendahara negara di Mesir kala itu. Semua orang membutuhkannya, tidak terkecuali saudara-saudaranya yang dahulu pernah menyakitinya. Tatkala mereka datang ke Mesir untuk membeli kebutuhan pokok mereka, betapa terkejutnya saudara-saudara Nabi Yusuf ‘alaihissalam ketika tahu bahwa Nabi Yusuf ‘alaihissalam telah diangkat kedudukannya sebegitu mulianya. Mereka pun meminta maaf atas kesalahan mereka selama ini. Nabi Yusuf ‘alaihissalam memaafkannya dan tidak membalas. Beliau ‘alaihissalam mengatakan:
لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni (kalian), dan Dia adalah Maha penyayang di antara para Penyayang.” (Yusuf: 92)
Demikian pula Nabi Musa dan Nabi Khidhir ‘alaihissalam, ketika keduanya melakukan perjalanan dan telah sampai pada penduduk suatu negeri. Keduanya meminta untuk dijamu oleh penduduk negeri itu karena mereka adalah tamu yang punya hak untuk dijamu. Namun penduduk negeri itu tidak mau menjamu. Ketika keduanya berjalan di negeri itu, didapatkannya dinding rumah yang hampir roboh, maka Nabi Khidhir ‘alaihissalam menegakkan dinding tersebut.
Adapun Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah manusia yang terdepan dalam segala kebaikan. Pada suatu ketika ada seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa daging kambing. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tahu ternyata daging itu telah diberi racun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memakannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi tahu bahwa daging itu ada racunnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dan dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala beliau tidak meninggal. Wanita tadi dipanggil dan ditanya maksud tujuannya. Ternyata dia ingin membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memaafkan dan tidak menghukumnya. (Bisa dilihat di Shahih Al-Bukhari no. 2617 dan Zadul Ma’ad 3/298)
Wallahu a’lam.

1 Bila terkait dengan hukum had atau qishash, maka yang berhak melakukannya adalah pemerintah. (red)

p/s : cedok khas daripada Indahnya Islam

Dendam

Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. (An-Nisa: 32).

Dendam dalam bahasa Arab di sebut hiqid, ialah "Mengandung permusuhan didalam batin dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami". Berbahagialah orang yang berlapang dada, berjiwa besar dan pema 'af. Tidak ada sesuatu yang menyenangkan dan menyegarkan pandangan mata seseorang, kecuali hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari rasa kebingungan dan bebas dari rasa dendam yang senantiasa menggoda manusia. Seseorang yang hatinya bersih dan jiwanya sehat, ialah mereka yang apabila melihat sesuatu nikmat yang diperoleh orang lain, ia merasa senang dan merasakan karunia itu ada pula pada dirinya. Dan apabila ia melihat musibah yang menimpa seseorang hamba Allah, ia merasakan sedihnya dan mengharapkan kepada Allah untuk meringankan penderitaan dan mengampuni dosanya.

Demikianlah seorang muslim, hendaknya selalu hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, rela terhadap ketentuan Allah dan terhadap kehidupan. Jiwanya bebas dari perasaan dengki dan dendam. Karena perasaan dengki dan dendam itu merupakan penyakit hati, yang dapat merembeskan iman keluar dari hati, sebagaimana merembesnya zat cair dari wadah yang bocor. Islam sangat memperhatikan kebersihan hati karena hati yang penuh dengan noda-noda kotoran itu, dapat merusak amal sholeh, bahkan menghancurkannya. Sedang hati yang bersih, jernih dan bersinar itu dapat menyuburkan amal dan dorongan semangat untuk meningkatkan amal ibadah, dan Allah memberkahi dan memberikan segala kebaikan kepada orang yang hatinya bersih. Oleh karena itu, jamaah muslimin yang sebenarnya, hendaknya jamaah yang terdiri dari orang-orang yang bersih jiwanya dan sehat hatinya, yang terdiri di atas saling cinta mencintai, saling kasih mengasihi, sayang menyayangi, yang merata, di atas pergaulan yang baik dan kerjasama yang saling menguntungkan timbal balik, di dalamnya tidak ada seorang yang untung sendiri, bahkan golongan yang semacam ini, sebagaimana di gambarkan dalam Al-Qur'an yang artinya: "Yang orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa 'Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau maha penyantun lagi maha penyayang". (Al-Hasyr: 10). Apabila rasa permusuhan telah tumbuh dengan suburnya, sampai berakar, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang dan hilangnya kasih sayang dapat mengakibatkan rusaknya perdamaian.

Dan jika sudah sampai demikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang pada mulanya menjurus kearah perbuatan dosa-dosa kecil, dan akhirnya dapat mengarah kepada dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya kutukan Allah. Perasaan iri hati karena orang lain memperoleh nikmat kadangkala dapat menimbulkan khayalan yang bukan-bukan sampai membuat-buat kedustaan. Islam membenci perbuatan demikian dan memperingatkan jangan sampai terjerumus kedalamnya. Mencegah adanya ketegangan dan permusuhan, menurut Islam merupakan ibadah yang besar, sebagaimana sabda Nabi saw yang artinya: "Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan shadaqoh?, Jawab sahabat: "Tentu mau". Sabda Nabi saw: "yaitu mendamaikan di antara kamu, karena rusaknya perdamaian di antara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama". (HR. Abu Daud dan Turmudzi). Syaitan kadangkala tidak mampu menggoda orang-orang pandai untuk menyembah berhala, tetapi syaitan sering juga mampu menggoda dan menyesatkan manusia, melalui celah-celah pergaulan dengan cara merusak perdamaian diantara mereka itu sendiri, sehingga dengan hawa nafsunya yang tidak terkendalikan, mereka tersesat dan tidak mengetahui hak-hak Tuhannya, bagaikan menyembah berhala. Di sinilah syaitan mulai menyalakan api permusuhan di hati manusia dan jika api permusuhan itu telah menyala, ia senang melihat api itu membakar manusia dari zaman ke zaman, sehingga turut terbakarnya hubungan dan segi-segi keutamaan manusia. Kita harus mengetahui bahwa manusia itu berbeda-beda tabiat dan wataknya, berbeda-beda kecerdasan akal dan daya tangkapnya. Karena itu dalam pergaulan dan pertemuan di lapangan kehidupan, kadangkala mereka membuat kesempatan yang mengakibatkan perselisihan dan permusuhan. Maka Islam telah memberikan cara penanggulangan mensyari'atkan penepatan akhlak yang baik, yang membuat hati mereka luluh dan sarat berpegang kepada kasih sayang.

Dan Islam melarang memutuskan hubungan dan berbantah-bantahan. Memang kita sering merasakan seolah-olah kejelekan itu dilemparkan kepada kita, sehingga kita sering tidak mampu mengendalikan perasaan dan kejengkelan kita, yang apabila fikiran kita sempit, maka timbullah niat untuk memutuskan hubungan dengan si pemeluknya. Tetapi Allah tidak rela perbuatan yang demikian. Memutuskan hubungan sesama muslim dilarang, sebagaimana sabda nabi saw yang artinya: "Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Bukhori dan Muslim). Dalam hadits ini dinyatakan batas tiga hari, karena pada waktu tiga hari kemarahan sudah bisa reda, setelah itu wajib bagi seorang muslim, untuk menyambung kembali hubungan tali persaudaraannya dengan saudara-saudaranya sesama muslim, dan membiasakan perilaku yang utama ini. Karena putusnya tali persaudaraan ini tak ubahnya seperti awan hitam atau mendung apabila telah di hembus angin, maka hilanglah mendungnya dan cuacapun menjadi bersih dan terang kembali. Ringkasnya, hendaknya orang-orang yang mempunyai penyakit hati, seperti rasa dendam, iri hati, dan dengki selalu ingat bahwa kekuasaan Allah mengatasi segala kekuasaan. Dan hendaklah ia ingat, bahwa harta benda dan kedudukan yang bersifat duniawi itu selamanya tidak kekal. Paling jauh dan lama, sepanjang hidupnya saja, bahkan mungkin sebelum itu. Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. (An-Nisa: 32). Oleh Abbas Shofwan Matla'il Fajr

dicedok daripada PesantrenVirtual.com

Dec 30, 2010

no ekor sudah naik ini malam


kita lihat sapa yang kenaaaaaaaaaaaaaaaa...

Ada aku kisah?

Alhamdulillah...

nothing to say btw, kenapa ye ada manusia yg sentiasa menyimpan dendam kesumat sampai x ingat Allah itu sentiasa ada?

pe leh saya buat sentiasa berdoa sebab saya tau saya n anda semua ada Allah swt.

pepun jgn hanya mendengar satu cerita. better tahu cerita sebenar. ok, nnt blom pepe jd lain.

hurm sabo jelah.

saya xpernah menganggap anda musuh n dah lama memaafkan n xsuka menceritakan keburukan seseorg. lantaklah. malas nak pk.

menulis blog if semata2 nak menagih simpati org, bukan caranya coz nnt batang hidung sendiri yang terkena so pikirlah dulu.

Assalamualaikum.

p/s : semoga dilindungi Allah swt jua. Amiinnn.

Dec 29, 2010

Org yang sedang bercuti org x ohsem...ye ker? jeles lah tuh

salam.
1 week without new post here. owh saya sedang bercuti. berada di kl selama 4 hr 3 mlm. coz bekerja n then from monday to friday at perak, my hubby hometown. huh... gile sakan YES skarng eak. ade lg ke yg xsempat shopping tuh? haha. sempat ke tggu claim ni weh... dpt claim cecepat shopping ye.

nnt i hupdate lg ye dear.

Dec 19, 2010

Ai Pad Buah Epal

A new gadget by Apple.
I loike.
Wah... lucky me coz xbeli lappy lagi. Hehe. Beruntung jd orang sabor neh. Sabor ke? hehe.
Btw, mr hubby ku, jom kita rembat.
Dari dulu lg minta barang Apple neh.
Konon time study dulu dapat Mara mau rembat Pc Apple, tp mcm kelasss plek mak nih kan. So, xpe, belajor rerajin, nnt keje ok n stabil, kita beli nak?
So, masa dah time. Jom kita rembat.
RM 1,549.00
Murah tuh, free shipping lg tau dek non.
For more info, just click on
http://www.apple.com/asia/ipad/
&
Ipad Apple Store
also
Ipad Price

Jom kita shopping.

p/s : saya jugak minat Iphone. Hehe. Which one? Dah tetua br nak maniac gadget. Nokia C3 ok ker? Blackberry Bold ada promotion kan? hurm... Sape mau belanja?

1,2,3...berTUKAR

ehem.
Salam Ahad.
Semalam, i call u, u x answer. haha. singing jap. yesterday, my hubby, Qisya n me shopping barang dapur. beli utk seminggu terus. n spare utk wat bekal otw to KL nnt. Alhamdulillah pe yang dilist, tercapai. Termasuk lah sedikit kelengkapan rumah. Kekadang nak jugak beli utk diri sendiri kan. Tak kisahlah, mahal ke murah ke asalkan pe yang diingini, dapat. Saya lebih suke beli barang yang diimpikan bila akhir tahun or pertengahan tahun. Sebab? aha, sebab, time tulah adanya jualan murah, xpun half price n so on. haha, takpun, duit time tu, ada n mencukupi. So, alhamdulillah, dapatlah memborong sebarang dua kan.

Actually, dah lama dah mengidam mende alah neh. So, sementara biarkan Qisya n mr hubby layan beliau dok main keta goyang² kat Mydin Mall, Terengganu tuh, i g lah jap shopping tudung sensorang. Tersilap beli tudung yang pendek plek. xpe, nx time rembat lagi satu. N alang² tertengok mende alah neh, so, i tanyalah brape pricenye. Malas nak nego² coz mcm dah ok jek rege dia. tapi if mr hubby ada skali sure dpt lagi murah. hahah.

nilah mende alah neh, penyangkut tudung. RM 20.00 untuk 28 spaces. Ok ker?

p/s: kemas sket kan?

Dec 16, 2010

Dah lama dah plan, today baru dipermudahkan...

Ehem. Salam. Tajuk entry mcm tersirat dan tersurat kan. heheh. Btw, pas usai program keagamaan pg tadi, waktu minum pg tiba, sempat jap mencelah ke kedai accessory kereta. Pe saya teringin? Nak pasang alas kaki yang tebal tu, xnmpk sgt kehabukan dan kekotoran keretakan. Sesambil tu g menampal skru yang tertanggal, tepi pintu yg hampir tercabut (xtau pe kebenda org panggil. haha).

Aha, cermat keje Chinese boy nih. then leh nego² plak harga dia. So dapat RM80.00. Asalnya RM100.00 per set. Quite oklah kan. Pe lg bwk opismate yg kenal ngan bro pd Chinese boy nih, so senang citelah. Ade duit lebih sket, pe kata kita tambah lapik utk but belakang plak? Okeh? So, totally is RM 140.00. heheh. Bukan selalu. Nak tahu berapa lama tertangguh neh? huh, almost 2 yearslah. haha. keji kan? Alhamdulillah, sampai gak hajat.

Pe dia? Gambo? As usual, my Sony is kong. Nntlah i hupdate gmbo. Alasan basi.

p/s : xsabo tggu hubby pulang. hehe. Hope selamat tiba.

Dec 15, 2010

My 1st entry in English (terbongkang)

Assalamualaikum...

I am not in the mood today. By the way, i think, better let it go like gone with the wind. Haha. Little bit hungry but it can be under control. I have no time to having breakfast this morning. Actually, our little daughter got appointment at Klinik Seberang Takir today. Just only Qisya n me. Thanks be to Allah, because the clinic is not busy with patients (hasil translate via Google Translate. Ayat asal adalah =Thanks Allah, because circumstance at clinic not to crowded with the patients. haha=). So, around 9.30am from 8.33++, everything is done. Fuh, alhamdulillah even my hubby was not the sight around us. I told u already right? He got Coaching and Matching course at Paka. You know where is Paka? Kindly refer via Google maps. huhu.

Well... huh. Back to work now. Feel sleepy right now and at the same time i have many things to do before my long vacation in the end of this month.

Daaaaaaaa...


p/s :- hopefully my virtual teacher willing to check my this entry with great comments n teaching. I love English. Oh, how come i can improve my English very well. Sila pening bila baca ini entry. Teacher lain dialu²kan untuk memperbetulkan. Many thanks to Sue Anna Joe at http://bududanbelacan.blogspot.com/.
You are great person.

Dec 14, 2010

Sila geli


Ehem lebih kurang jam 8.30++pg td, my hubby dah otw to Paka. Ade kursus coaching and matching ke hape ntah. lupo den.
Tetiba sampai opis, saya terasa sayuuuuuuuuuuuuuu. nop sayupppppppp ye anak². Tp
sayuuuuuuuuuuuuuu. Rinduuuuuuuu. Alahai, geli. Geliden. Geli dan geleman. Time packed his stuff semalam, mulut mengomel mcm nak packed brg kat anak² even anak saya umur xmasyuk lg 2 tahun. haha. siap tanye lg, maggi nak bawak x? minyak kot² lenguh ke tergeliat time erobik pepagi tu ker. Vicks mau? (coz my hubby mudah kena flu), white coffee 3 in 1 mau bawak? Kettle nak tak? mana tau lapo tetengah malam? haha. Lupa plak saya, kursus tu diadakan di Rumbia, Paka. Kira cam chalet lah lebih kurang (lupa nama tempat dengan btol).
Btw, kursus lelok ye Mr Hubby, jgn mengada nak menggatal. Nnt i menggaru lg sakit u. haha. Semoga selamat pergi dan tiba di destinasi yang dituju.
Mwahhhhhhhhh...
"papa, bila papa nak alik", Qisya yang tanya, bukan mama dia. haha.

Dec 13, 2010

Bundle... sape mau?

Duluuuuuuuuuu... saya benci bundle (ecece, cam iklan Almas plek kan). Btw, seriusly i bagitau, saya memang x shuke barang bundle. euwwwwwwwww... berragak. haha. ntah camne semalam, my hubby ajak g bundle cari tracksuit coz tomorrow mr hubby kena g kursus kat Paka. (nak itottttttttt). hehe.

So, we all g Nain Bundle kat area stadium collapse tuh. So, nehi yg berkenan. Then, mr hubby ajak g Bundle Bagus in front of Sekolah Teknik Wakaf Tembesu if i'm not mistake. So, g lah. Sesambil temankan mr hubby n menjaga si kecil kami mcm lipas kudung ke sana ke mari, alahai, ponek den. Suke sangat jenjalan ye, anak mama neh. So, saya cubalah try mengusha kot² ada barang baik punyer.

Hah, hambek ko, dr konon beragak sgt pun xmainlah brg bundle ni kan, so u all nak tau berapa manyak i rembat? 2 kemeja, 3 helai t-shirt long sleeve. wahhh... selai 5 hinggit. sape nak kasik. elok lg tuh. wakaka. wangi juga ada. gambo tarak. henset i kong. so nnt i update lg yer.

ok dah, i nak g meeting n dating. huh, manyak kelija juga. itu mcm entry n my blog sket bersawang. kena siapkan kerja b4 g kursus at Bangi.

Makluman Kepada DISTURBER yang gemar ANNOYING.

Penafian @ Pemberitahuan...

Makluman kepada semua

PEMBACA SETIA saya (kalau adalah. Hehe) n also my SILENT READER (yelah dah xboleh nak ganggu i guna anonymous kat commentkan, so terpaksalah DECIDE jd silent reader jek, huhu... so good luck too lah yer. Selagi rase panjang umur nak mengganggu hidup orang. OBSERVElah selagi MAMPU n jgn sampai bahankan saya. So, sure x takutkan jika diri anda xsempat pohon MAAF) n also yang menganggap diri kerdil saya ni sebagai MUSUH kepada diri anda sendiri, yang bahawasanya…

Segala isi kandungan dan gambar-gambar di Bukan lagi Finger Note's - kini notapuan – nad Blog ini tidak boleh ditiru mahupun diplagiat, dihasilkan semula dalam bentuk-bentuk lain, dipindahmilik, dicetak, disimpan atau digunakan semula. Setiap rujukan hendaklah memberi kredit dan/atau rujukan kepada Tuan Empunyer Bukan lagi Finger Note's - kini notapuan - nad.

Juga dimaklumkan dan diperingatkan sekali lagi bahawa apa-apa komen, permintaan, cadangan atau komunikasi lain yang lucah, sumbang, palsu, mengancam atau jelik sifatnya dengan niat untuk menyakitkan hati, menganiayai, mengugut atau mengganggu orang lain; atau memulakan suatu komunikasi dengan menggunakan mana-mana perkhidmatan aplikasi seperti mencanang perkara yang tidak baik, buruk, memalukan, mengaibkan berkenaan perihal diri saya juga seluruh keluarga kaum kerabat saya di blog kepunyaan anda (termasuk laman sosial yang lain), sama ada secara berterusan, berulang kali atau selainnya, dan dalam masa itu komunikasi mungkin atau tidak mungkin berlaku, dengan atau tanpa mendedahkan identitinya dan dengan niat untuk menyakitkan hati, menganiayai, mengugut atau mengganggu mana-mana orang di mana-mana nombor atau alamat elektronik (media elektronik) termasuk di media massa, adalah melakukan suatu kesalahan, TINDAKAN BOLEH DIAMBIL mengikut akta

AKTA 588, AKTA KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA 1998. If terasa DIVA n BERKUASA sgt nak menganggu n mencuba sesuatu yang membuatkan saya tak akan sesekali menimbangtara untuk mengambil TINDAKAN terhadap anda, dipersilakan. If you are PLAYING FOR KEEPS, so, pleased. I will do a same thing. So, good luck!

Sesungguhnya, setiap gerak geri buruk anda yang cuba bersikap

PENGGANGGU boleh dikesan secara terus. Harap Maklum n beware.

\('c*)v :: Peace no war n

u ollsss.

AKTA 588, AKTA KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA 1998

BAHAGIAN X - AM Bab 2 - Kesalahan Dan Penalti Tambahan

Seksyen 233. Penggunaan tidak wajar kemudahan rangkaian atau perkhidmatan rangkaian, dll.

(1) Seseorang yang—

(a) dengan menggunakan mana-mana kemudahan rangkaian atau perkhidmatan rangkaian atau perkhidmatan aplikasi secara sedar—

(i) membuat, mewujudkan atau meminta-minta; dan

(ii) memulakan penghantaran,

apa-apa komen, permintaan, cadangan atau komunikasi lain yang lucah, sumbang, palsu, mengancam atau jelik sifatnya dengan niat untuk menyakitkan hati, menganiayai, mengugut atau mengganggu orang lain; atau

(b) memulakan suatu komunikasi dengan menggunakan mana-mana perkhidmatan aplikasi, sama ada secara berterusan, berulang kali atau selainnya, dan dalam masa itu komunikasi mungkin atau tidak mungkin berlaku, dengan atau tanpa mendedahkan identitinya dan dengan niat untuk menyakitkan hati, menganiayai, mengugut atau mengganggu mana-mana orang di mana-mana nombor atau alamat elektronik,

adalah melakukan suatu kesalahan—

(2) Seseorang yang secara sedar—

(a) dengan menggunakan suatu perkhidmatan rangkaian atau perkhidmatan aplikasi memberikan apa-apa komunikasi lucah bagi maksud komersial kepada mana-mana orang; atau

(b) membenarkan suatu perkhidmatan rangkaian atau perkhidmatan aplikasi di bawah kawalan orang itu untuk digunakan bagi suatu aktiviti yang diperihalkan dalam perenggan (a),

adalah melakukan suatu kesalahan.

(3) Seseorang yang melakukan suatu kesalahan di bawah seksyen ini apabila disabitkan boleh didenda tidak melebihi lima puluh ribu ringgit atau dipenjarakan selama tempoh tidak melebihi satu tahun atau kedua-duanya dan hendaklah juga boleh didenda selanjutnya satu ribu ringgit bagi setiap hari kesalahan itu diteruskan selepas pensabitan.

sumber rujukan dari http://www.skmm.gov.my/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...